Tuesday, July 22, 2008

Shopping Center Yogyakarta

Konon Pernah Jadi Pusat PKL Buku Terbesar se-Asia Tenggara

BERKUNJUNG ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Kios Buku Taman Pintar, atau yang lebih dikenal dengan nama Shopping Center. Memasuki Jalan Sriwedari -pararel di sebelah timur Jalan Malioboro- deretan kios-kios yang memajang beragam buku akan langsung terlihat.

Buku yang dijual bermacam-macam, dari buku baru hingga buku bekas. Tiap kios memiliki spesifikasinya masing-masing, dari buku-buku umum, religi, buku pelajaran, hingga novel dan komik. Tak hanya itu, di Shopping center juga tersedia berbagai kebutuhan untuk mahasiswa, dari kliping artikel dan makalah-makalah bekas untuk referensi mengerjakan tugas, hingga buku-buku penunjang kuliah.

Ada 124 kios yang tertata rapi di dua lantai. Para pedagangnya tergabung dalam Koperasi Pedagang Buku (Kopaku Taman Pintar), yang dibentuk sekitar tahun 1988. Jika dibanding harga di toko-toko buku, harga buku di shopping center relatif lebih murah. Untuk buku-buku baru rata-rata diambil langsung dari penerbit, dengan pengambilan keuntungan yang kecil. “Harga di sini jelas lebih rendah. Dari keuntungan yang diambil kan kecil 2,5 – 5 %. Tapi di sini merekrut pelanggan sebanyak-banyaknya. Sehingga walau keuntungan sedikit tapi omzet penjualan lebih banyak dibanding di toko buku,” ungkap Harjono, sekretaris Kopaku Taman Pintar yang juga berjualan buku sejak 1989 tersebut.

Hampir setiap hari shopping center selalu ramai dikunjungi calon-calon pembeli, terlebih lagi pada akhir pekan yaitu Jumat hingga Minggu. Bahkan tidak sedikit pula pembeli yang datang dari luar kota Yogyakarta. Bagi sebagian orang, Shopping Center bisa dijadikan sebagai alternatif pilihan ketika di toko-toko buku tidak bisa menemukan buku yang dicari. “Ada buku yang tidak ada di toko, ternyata bisa ditemukan di sini,” ungkap Muhammad Shokheh, mahasiswa Pasca Sarjana UGM asal Magelang.

Bahkan Shokheh mengaku sering pula mendapat buku menarik yang sebenarnya tidak dicari. ”Setelah melihat-lihat dan tertarik dengan suatu buku, selagi ada dana langsung saya beli,” kata Shokheh di sela perburuannya terhadap salah satu buku Syekh Nawawi al-Banteni (tokoh intelektual muslim).

Lain lagi dengan Endang Warti, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta ini lebih sering mencari kliping artikel untuk bahan tugas kuliah. “Kalau ada tugas pasti ke sini, hampir tiap 2 atau 3 minggu sekali,” ungkap mahasiswi semester dua tersebut. Selain mencari artikel, Endang mengaku sering juga mencari buku-buku yang berkaitan dengan kuliah. Mengenai harga, “Di sini biasanya lebih miring,” kata gadis asal Magelang tersebut. Bagi mahasiswa, shopping center juga merupakan tempat alternatif untuk mendapatkan buku bekas yang tentu saja harganya jauh lebih murah dibanding buku baru.

Menurut Harjono, shopping center memang lebih lengkap dibanding pasar buku yang ada di kota-kota lain. Bahkan konon, tahun 80an Mahathir Muhammad (mantan PM Malaysia) pernah berkunjung ke shopping center pada waktu masih di lokasi lama, tentu saja kunjungan tidak resmi. Pasalnya, gaung shopping center waktu itu sebagai pusat pedagang kaki lima khusus buku terbesar di Asia Tenggara.

Tak hanya buku-buku bekas untuk perguruan tinggi yang ada di shopping center. Jika beruntung, para kolektor bisa juga mendapatkan buku-buku kuno dan langka di shopping center. “Paling banyak yang dicari buku kuno, seperti babad-babad dari pujangga-pujangga. Biasanya untuk perpustakaan,” ungkap Bu Abbas yang lebih mengkhususkan menjual buku-buku lama.

Mengenai harga buku lama, tergantung ketebalan dan kelangkaannya. “Semakin langka semakin mahal,” ungkap ibu lima orang anak yang pernah menjual buku kuno seharga Rp 2,5 - 3 juta untuk satu buku tersebut. “Itu buku kuno berhuruf Jawa. Kalau sudah laku sulit untuk mendapatkan lagi,” papar wanita yang merintis usaha jualan buku pada tahun 1965 bersama suaminya tersebut. -cahpesisiran-

13 comments:

  1. hiks..sayangnya aku lom pernah ke jogja,hi..hi...

    ReplyDelete
  2. reply
    @ dian: kelak setelah kembali mampirlah ke jogja..
    meski tak sempat kau temui aku, setidaknya biarlah kau lihat wajah ceria kotaku menyambutmu..
    wkwkwkkwkkk...

    ReplyDelete
  3. Aku paling suka belanja di sana, kemarin baru dapat buku best seller 'Secret' cuma 12 ribu saja.

    Mau hosting gratis buat websitemu?
    http://www.000webhost.com/?id=10192

    ReplyDelete
  4. Wah...lama juga aku tak kesana. Jadi ingin hunting buku ke sana ni..

    ReplyDelete
  5. Wuahh...jadi pengen ke Jogja.
    Doakan ya, biar bisa liat ni tempat...ummm...kapan?Kapan? (kok jadi terobsesi,ya?hehehe

    ReplyDelete
  6. reply
    @ mixbisnis: hah, semurah itu kahh???

    @ mbah im: kalo ke sana aku nebeng ya mbah.. (itung2 hemat bensin hehe)

    @ ivana: amin. kudoakan semoga segera tercapai obsesinya tuk berkunjung ke Jogja. :) ku tunggu oleh2 nya ya.. hehe ujung2nya..

    ReplyDelete
  7. seneng kesana apalagi klo ma babe lmyan dpt gratisan buku he...he...
    mang shopp cent tu mlik pemkot ap swasta to mas?mbok klo mlik swaeta suruh buka cabang dikudus aj biar ku g' sah jauh2 kejogja he2 (mekso bgt ya)

    ReplyDelete
  8. Wah...shoping itu nostalgia buat saya, tempat bersejarah di jaman mahasiswa..

    betapa masa lalu itu...

    ReplyDelete
  9. reply
    @ muti: beli bukunya babe aja, ntar pasti dikasih royaltinya.. hehe
    kl ga keliru, itu dl inisiatif para pedagang dlm bentuk PKL. trus diakomodir oleh pemkot, dibuatkan tempat yg lebih representatif.

    @ astrid:
    iya, tmpat bersejarah jg bwt saya. inget waktu jalan2 ke sana seperti rangga dan cinta di film AADC itu..hehe
    betapa masa lalu.. kenapa mbak?

    ReplyDelete
  10. Jovie kul di Jogja..tapi belom pernah ke sana..nanti kapan2 bisa ajak kamu nih ke sana juga...

    Wah gile!! 1buku bisa laku 2,5-3jutaan??, berarti Jovie kudu ngumpulin buku2 kuno jaman Ibu masih muda kali yah...kan mahal tuh harganya..Jovie mo simpen buku2 sekarang akh...and dijualnya nanti kalo udah punya cucu, ada buku Matematika, algoritama, pascal..hihikz

    ReplyDelete
  11. reply
    @ jovie:
    boleh.. kapan? (halah)
    ye.. itu mah beda, yang mahal biasanya buku2 sastra kuno. kalo buku pelajaran semacam aritmatika, logaritma dsb nya, sepertinya makin lama makin murah deh.. hehe, soalnya orang makin pusing klo kelamaan liat angka2..

    ReplyDelete
  12. Aku langganan banget tuh di shopping. dijamin puas kalo beli buku di shopping

    ReplyDelete
  13. > wayang: klo ke shopping lagi, aku nitip ya.. *walah*

    ReplyDelete