Wednesday, October 22, 2008

Sindoro Sumbing

Selayak dewa dewi berdiri gagah dan anggun
puncak-puncakmu senantiasa menyapa awan
kaki-kakimu membentang luas
memberi penghidupan bagi para petani
tembakau cengkeh palawija sayuran buah-buahan

kembali
terpukau kumenatapmu

biarlah rangkaian kata-kata ini
menjadi rangkaian kata salon
yang hanya berucap tentang keindahanmu

karena bagiku
kau bukanlah sekedar
tapi kau adalah nyata keindahan

ijinkan aku suatu saat nanti
kembali membelai batuan terjalmu
di malam berbintang dan pagi berkabut

kembali menatap senyum mentari fajar
bersama indah sunyi kawahmu
suatu saat nanti

-Temanggung, Oktober 2008-

17 comments:

  1. hidup jadi petualang selalu berjanji untuk datang.... kalo nggak datang...entar dicariin lho ama yang mbau rekso....

    ReplyDelete
  2. rangkaian kata salon? he..he.. katanya itu kata.. gunting...kata silet.. kata apalagi ya? he..he.. bisa maen puisi juga bro.. hebat

    ReplyDelete
  3. Mari jaga kerinduan untuk kembali itu...

    ReplyDelete
  4. aku rindu gunung..
    ketika matahari mencium pucukpucuk pinus

    ReplyDelete
  5. hmm..maaf nie kang..ndak mudeng..hehehe..secara saya memang sulit untuk memahami arti puisi..

    mo ngucapin sukses aja kang :)

    ReplyDelete
  6. reply
    @ naza: walah kok menakutkan
    @ mesenchipz: kurang sisir tuh. hehe. bukan maen puisi bro, tp maen kata salon. :D
    @ wendra wijaya: siyap!!!
    @ cerita senja: "ketika matahari mencium pucukpucuk pinus" <---- wuih indah sekali momen itu ya
    @ blogger addicter: walah kok ndak mudeng toh.. harus mudeng!! hehe

    ReplyDelete
  7. enak bener yah mas, bisa jalan kesono dan kemari...

    hahahah... aku kangen suasana alam >,<....

    ReplyDelete
  8. haha, ini istilah bahasa jawanya "wang sinawang"
    maksudnya kurang lebih, aku melihat apa yg kamu kerjakan sepertinya menyenangkan. begitu juga sebaliknya kamu melihat apa yang aku kerjakan menyenangkan.

    ReplyDelete
  9. Berdiri ku disini disanding puncak para dewa dewi
    Menghadirkan pesona alam memukau
    Tak mudah tuk mencapai puncak itu
    Banyaknya godaan yang merintangi
    Membuat kita semakin kuat untuk meraihnya
    Saat kita merasakan keindahan Sindoro Sumbing
    Betapa kita harus mengucap syukur
    Karna semua itulah yang membuat kita kuat

    ReplyDelete
  10. cieee....kata-katanya mendalam banget bo!

    ReplyDelete
  11. reply
    @ ipanks: wuih komennya lebih indah dari postinganku..
    @ ivana: mendalam dan mendarah daging! *halah apaan*

    ReplyDelete
  12. wuih.... romantisss :)

    ReplyDelete
  13. wah nich puisi cocok banget buat pak tani nich, mantap :)

    ReplyDelete
  14. aku lagi ra reti boso puisi kang. tapi kalo bahasa polusi aku tahu kang. seperti kabut, silaunya membutakan mata.

    ReplyDelete
  15. Hi and thanks for visiting Rabaul.

    ReplyDelete
  16. reply
    @ panda: hehe boleh dong, romantis dg alam
    @ acy: cocok bwt babeku dunk! ha2
    @ bagus al haqq: tp pak taninya bisa baca gak ya.. *walah menyepelekan*
    @ kristina dian: polusi? betul juga tuh mbak yu, gunung juga dah terpolusi. tp untunglah masih indah (paling tidak di mataku). semoga kita tidak membuat polusi semakin parah hingga merusakkan alam dan gunung yg indah.
    @ jules: hi, you're welcome..! :)

    ReplyDelete